PRANA SAKTI INDONESIA CABANG PEKALONGAN MENGEDEPANKAN KUALITAS ANGGOTA MENJADI MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA ALLAH SWT.

Jumat, 20 April 2012

PERSEPSI

Dunia otak dan hati kadang kala seiring sejalan namun kadang berbenturan padahal dalam satu kesatuan wadah berbentuk fisik atau jasmanai. Bagaimanapun ada saat kontradiksi pada tiap manusia antara jiwa dan raganya.Kadang jika jiwa tidak selaras maka orang menyebutnya stress dalam arian sedang kondisi tidak harmonis. Antara fisik dan spikis makanannya yang disantap berbeda. Fisik butuh suplai makanan yang dirasa di lidah nikmat memberikan pemenuhan kebutuhan bagi sang fisik untuk bisa hidup menyesuaikan dengan kondisio fisik alam terhadap berbagai pengaruh alamiah baik cuaca maupun segala bentuk-bentuk duniawi.

Sedangkan suplai makanan pada spikis minta kasih sayang perhatian yang berbentuk kenikmatan yang telah dianugerahkan dari Sang Pencipta yang amat luas membentang area horisontal dan vertikal. Maka hanyah bersyukur saja kita sebagai sosok manusia yang punya hati untuk merasa. Kasih sayang perhatian kadang terdampar mengharap ke manusia ini yang bahaya,hanya saja terkecualian bagi anak-anak kpd orangtuanya karena masih banyak bimbingan yang harus diberikan. Namun jika sdh saatnya hati bisa berdiri tegak tiba waktunya mengerti sendiri ke mana harus berharap. Maka posisi ilmu sebagai cahayanya menggapai yang lurus seharusnya.

Minggu, 15 April 2012

PEMAHAMAN PRANA SAKTI

Semua murid Prana Sakti Indonesia memiliki pemahaman yang tidak bisa sama sekalipun masuk dalam hitunngan waktu dan tingkatan sama. Apalagi jika sudah beda tingkat jelas sekali berbeda apa yang dipahaminya.Keberadaan beda pemahaman tergantung faktor kefitrahan kalbu yang bisa peka menembus arti ilmu hubungannya dengan tingkat keimanan masing-masing. Soal wajah,karakter hati hanya Allah Swt yang mengetahui tingkatannya.Hal ini hubungannya dengan kebersihan hati.Jika hati bersih maka mudah menangkap sinyal-sunyal efek dari olah jiwanya hubungannya antara prestasi ibadah dan jurus-jurus Prana Sakti. Kebersihan hati secara otomatis akan mudah menerima sinyal yang besar dan terpancar dalam dirinya untuk bisa menjalankan kodrat manusia untuk beramal dengan ilmu yang dimiliki.dengan ilmu maka akan mempermudah jalan hidupnya menggapai sesuatu dengan bimbinganNya secara otomatis.

Kalau ada anggota Prana Sakti yang belum memahami maka sulit juga memahami dengan tingkat yang sudah jauh perjalanan kalbunya yang membubung tinggi.sehingga dalam komunikasi saling syaring kadang tidak nyambung maka akan terjadi sedikit benturan pemahaman. Kalau yang masih rendah tingkat pemahamannya kemudian tidak bisa menerima maka yang terjadi malah fitnah dan mengada-ada dengan dalih yang tidak pas. Kalau sulit kompromi maka yang memiliki pemahaman rendah hendaknya koreksi diri antara keimanan ,ibadah dan latihannya. Jika jarang latihan yang pasti sulit sekali bahkan tidak bisa bertemu dalam mengartikan sesuatu sinyal ,sinar ,cahaya hati .

Boleh dibilang ketajaman hati sama artinya bagai kaca yang bisa melihat dibalik kaca. Namun bagi yang masih rendah tidak akan bisa melihatnya. Semua itu masih ada tabir yang menghalanginya yaitu kekotoran dalam jiwanya masih tebal. Maka haruslah dibersihkan dulu dengan mengoreksi diri sendiri . Yang bahaya adalah jika yang masih kotor ini tambah irihati maka semakin suram jika melihat anggota lain memiliki kelebihan . Dan tidak mau belajar lebih baik agar meningkat namun semakin runyam jika tidak hati-hati lagi sekalipun naik tingkat yang lebih tinggi tetap saja akan berjalan di tempat.